Contoh Penyimpangan Sosial Di Masyarakat
Contoh Penyimpangan Sosial - Ada aneka macam jenis penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga ataupun masyarakat. Berikut ini beberapa pola penyimpangan sosial, antara lain yaitu penyalahgunaan narkotika, perkelahian pelajar, sikap seksual di luar nikah, sikap kriminal, dan homoseksualitas.
Penyalahgunaan Narkotika
Penyalahgunaan narkotika dengan takaran teratur sanggup bermanfaat menyerupai untuk keperluan kesehatan, yaitu suntikan dalam proses pembedahan atau pada operasioperasi sehingga orang tidak mencicipi sakit ketika dilaksanakan suatu operasi. Namun, penggunaan dengan takaran melampaui ukuran normal sanggup menimbulkan efek negatif, yakni overdosis. Dalam kondisi menyerupai ini orang akan mengalami penurunan kesadaran, yaitu setengah sadar dan ingatannya menjadi kacau. Menurut hasil penelitian ilmiah Dr. Graham Baliane (psikiater), mengemukakan bahwa alasan seorang remaja yang memakai narkotika adalah:
a. mengambarkan keberaniannya dalam melaksanakan tindakan-tindakan yang berbahaya;
b. mengatakan tindakan yang menentang otoritas orang tua, guru, dan norma sosial;
c. mempermudah penyaluran sikap seks;
d. melepaskan diri dari kesepian;
e. mencari dan menemukan arti hidup;
f. mengisi kekosongan;
g. menghilangkan putus asa dan kegelisahan hidup;
h. mengikuti kawan-kawan, lantaran tidak ingin dikatakan sebagai pecundang;
i. sekadar iseng-iseng dan didorong rasa ingin tahu.
Penyalahgunaan narkotika dan zat-zat lain yang sejenisnya merupakan perbuatan yang merusak dengan segala jawaban negatifnya. Seseorang yang sudah merasa tergantung akan narkotika sanggup merugikan diri sendiri dan hancurnya kehidupan masa depan.
Beberapa jenis tumbuhan materi narkotika dan obat bius, antara lain sebagai berikut.
a. Candu dan opium yang berasal dari tumbuhan Papaver somniferum.
b. Morfin merupakan zat yang diperoleh dari candu. Umumnya morfin berwarna putih dan berwujud bubukan serta berasa pahit. Jenis lainnya yaitu heroin dan kokain.
c. Alkohol memiliki sifat menimbulkan gangguan pada susunan saraf. Apabila diminum pada awalnya akan merasa senang, akan tetap usang kelamaan sanggup menimbulkan kesadarannya merendah, tubuh terganggu dan lain sebagainya.
d. Kokain diperoleh dari tumbuhan Erythroxylon coca, termasuk jenis tumbuhan semak yang tingginya 2 cm. Daunnya mengandung zat pembius, banyak digunakan untuk operasi.
e. Ganja atau mariyuana diperoleh dari tumbuhan yang berjulukan Canabis Sativa. Cocok di kawasan tropis dan sub tropis.
f. Kafein yang terkandung dalam kopi memengaruhi susunan saraf dan jantung.
g. LSD (Lusergic acid Diethylamide) sanggup mengakibatkan halusinasi atau bayangan dengan majemuk khayalan.
h. Tembakau mengandung racun nikotin yang keras. Nikotin merangsang susunan urat saraf sehingga sanggup menimbulkan ketagihan.
Perilaku Seksual di Luar Nikah
Adanya gambar-gambar porno baik itu di media cetak dan media elektronik sanggup mendorong timbulnya sikap seksual di luar nikah. Hubungan seksual di luar ijab kabul dianggap sebagai pelanggaran norma, baik itu norma agama maupun norma sosial yang ada. Oleh lantaran itu, semenjak dulu insan telah menciptakan seperangkat aturan tata nilai dan norma-norma yang mengatur hubungan sikap seksual, semoga fungsi reproduksi insan sanggup berlangsung tanpa mengganggu ketertiban sosial.
Akibat penyimpangan seksual yang paling mengerikan ketika ini yaitu penyakit AIDS. AIDS yaitu suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya virus yang sanggup merusak jaringan tubuh insan sehingga sanggup menimbulkan kematian. Virus tersebut lebih dikenal dengan nama HIV (Human Immuno Deciency Virus). Virus ini yaitu suatu virus yang menyerang sel darah putih insan yang menjadikan penurunan daya tahan tubuh sehingga gampang diserang penyakit. Virus HIV sanggup menular lewat tranfusi darah, pencangkokan organ tubuh, pemakaian jarum suntik secara berlebihan, hubungan seks tidak aman, dan lain-lain.
Secara umum gejala seseorang terkena penyakit AIDS, yaitu sebagai berikut.
a. Demam tinggi lebih dari satu bulan.
b. Berat tubuh menurun lebih dari 10% dalam waktu singkat.
c. Diare lebih dari satu bulan.
d. Batuk berkepanjangan lebih dari satu bulan.
Perilaku Kriminal Lainnya
Perilaku kriminal menyerupai pencurian, perampokan, dan pembunuhan juga termasuk dalam sikap menyimpang yang sering dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki tanggung jawab sosial. Pelakunya sanggup dikenai eksekusi mati, penjara, atau pencabutan hak-hak oleh negara. Sanksi yang tegas tersebut dimaksudkan untuk menekan dan mengendalikan tindakan kriminal yang dilakukan oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Pada dasarnya kriminalitas yaitu semua bentuk sikap warga masyarakat yang telah cukup umur dan bertentangan dengan norma-norma hukum, terutama yaitu aturan pidana. Ada beberapa hal yang mengakibatkan timbulnya kriminalitas, yaitu dengan adanya kepincangan sosial, tekanan mental, dan kebencian. Bisa juga lantaran adanya perubahan masyarakat dan kebudayaan yang cepat tetapi tidak sanggup diikuti oleh seluruh anggota masyarakat, sehingga tidak terjadi pembiasaan yang sempurna.
Aebelumnya ihwal Bentuk dan Sifat Penyimpangan ini mungkin sanggup berguna
Homoseksualitas
Homoseksualitas yaitu kecenderungan seseorang untuk tertarik kepada sesama jenis kelamin sebagai kawan seksualnya. Tindakan homoseksualitas bertentangan dengan norma sosial dan norma agama.
Kenakalan Remaja
Masalah kenakalan remaja sering menimbulkan kecemasan sosial lantaran remaja sebagai generasi penerus terperosot ke arah sikap negatif. Menurut Prof. Dr. Fuad Hasan, kenakalan remaja yaitu perbuatan antisocial yang dilakukan oleh remaja, jikalau hal ini dilakukan orang cukup umur termasuk tindak kejahatan.
Pendapat lain menyatakan bahwa semua perbuatan penyelewengan norma yang menimbulkan kerusakan masyarakat dan dilakukan remaja. Remaja yang dimaksud yaitu mereka yang berusia antara 12 tahun hingga dengan 18 tahun serta belum menikah.
Perkelahian Pelajar
Perkelahian pelajar sebetulnya termasuk dalam kenakalan remaja lantaran merupakan bentuk sikap menyimpang. Perilaku semacam ini sering disebut dengan istilah tawuran. Tawuran berbeda dengan per-kelahian satu lawan satu. Perkelahian satu lawan satu tidak mendatangkan jawaban luas, bahkan sebagian masyarakat menganggap sebagai lambing sportivitas dan kejantanan. Perkelahian pelajar berkaitan dengan krisis moral akrena tindakannya berlawanan dengan norma agama atau norma sosial. Biasanya para pelajar yang terlibat perkelahian tidak memikirkan risiko yang akan ditanggung kemudian.
