Faktor Pronatalitas Dan Antinatalitas

FAST DOWNLOADads
Download
Faktor Pronatalitas dan Antinatalitas - Kelahiran adalah kemampuan seseorang perempuan untuk melahirkan yang dicerminkan dalam jumlah bayi yang dilahirkan. Ada beberapa faktor yang mendukung kelahiran (pronatalitas) dan yang menghambat (antinatalitas).


a. Faktor-faktor Pronatalitas

Faktor-faktor pronatalitas antara lain sebagai berikut.

1) Kawin dalam usia muda atau di bawah umur, artinya jikalau seorang perempuan sudah kawin dalam usia muda, kesempatan reproduksi (melahirkan) lebih lama. Jadi, kesempatan memiliki anak lebih banyak.

2) Rendahnya tingkat kesehatan. Banyaknya bayi yang meninggal
menjadikan orang renta ada kecenderungan memiliki banyak
anak. Jadi, bila ada yang meninggal masih ada cadangannya.

3) Suatu anggapan: ”banyak anak banyak rezeki”. Ini bahwasanya suatu mitos, yakni anggapan yang keliru.

4) Jaminan untuk hari renta ada yang merawat.

5) Masa-masa damai.

 Kelahiran adalah kemampuan seseorang perempuan untuk melahirkan yang dicerminkan dalam jumlah FAKTOR PRONATALITAS DAN ANTINATALITAS


b. Faktor-faktor Antinatalitas

Faktor-faktor antinatalitas antara lain sebagai berikut.

1) Adanya ketentuan batas umur menikah. Di Indonesia, untuk perempuan ditetapkan minimal umur 16 tahun, sedangkan untuk pria batas minimal 19 tahun.

2) Adanya jadwal pemerintah yang membatasi kelahiran. Di Indonesia, dengan jadwal KB yang mulai dicanangkan pada tahun 1970, dengan semboyan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS), 2 anak cukup.

3) Adanya anggapan sebagian orang renta ‘orang renta modern’ bahwa anak mau tidak mau menjadi beban orang tua, lebih-lebih banyak anak.

4) Adanya pembatasan santunan anak, terutama bagi pegawai negeri.

5) Masa-masa perang.



Versi bahan oleh Dibyo S dan Ruswanto

FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url