Peranan Pers Dalam Perkembangan Kesadaran Nasional

FAST DOWNLOADads
Download
Peranan Pers (Media Komunikasi) dalam Perkembangan Kesadaran Nasional Indonesia - Pers atau media komunikasi memegang peranan sangat penting dalam menyadarkan rakyat Indonesia dalam menempuh perjuangan. Di bidang media komunikasi massa puluhan surat kabar dan majalah yang diterbitkan oleh orang Indonesia pada waktu itu. Menyerukan semoga rakyat Indonesia bangun dan bersatu-padu untuk menghadapi imperialisme, kolonialisme, dan kapitalisme Belanda. Kemiskinan, kesengsaraan dan keterbelakangan sebagai rakyat terjajah akan sanggup diatasi apabila rakyat di tiap kawasan bersatu untuk berjuang mencapai kemerdekaan.


 dalam Perkembangan Kesadaran Nasional Indonesia PERANAN PERS DALAM PERKEMBANGAN KESADARAN NASIONAL


Pers memang merupakan alat komunikasi massa yang sangat sempurna untuk menggerakkan semangat usaha lantaran pribadi bekerjasama dengan masyarakat luas. Meskipun pers masih terbatas pada pers cetak yang jumlahnya masih terlalu sedikit, ternyata peranannya sangat besar. Khususnya dalam membangkitkan rasa kebangsaan dan persatuan. Melalui pers perkembangan setiap pergerakan sanggup segera diketahui masyarakat, baik masyarakat pergerakan maupun masyarakat pada umumnya. Sejalan dengan perkembangan pergerakan, berkembang pula kesadaran masyarakat akan arti pers dalam usaha mencapai kemerdekaan.

Pers yang ada pada waktu itu, pada umumnya berupa harian surat kabar dan majalah. Beberapa surat kabar yang populer waktu itu ialah De Expres, Oetoesan Hindia, dan lain-lain. Majalah yang banyak pengaruhnya yaitu Indonesia Merdeka yang diterbitkan oleh Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda. Tidak heran jika banyak dari surat kabar dan majalah itu dibrangus oleh pemerintah kolonial lantaran dipandang sangat berbahaya. Contoh surat kabar yang terbit, yang sangat menghipnotis kesadaran rakyat Indonesia, antara lain yaitu sebagai berikut.

1. Bintang Soerabaja (1861) di Surabaya
Surat kabar ini merupakan surat kabar berbahasa Melayu yang tertua di Indonesia. Isinya selalu menentang pemerintah dan besar lengan berkuasa di kalangan orangorang Cina dari partai modern di Jawa Timur. Pemimpin redaksi surat kabar ini yaitu Courant.
2. Medan Prijaji (1907) di Bandung
Surat kabar ini merupakan penggagas pers nasional pemimpin redaksinya yaitu RM. Tirtoadisuryo. Ia yaitu orang pertama Indonesia yang bergerak di bidang penerbitan dan percetakan. Ia juga dianggap sebagai wartawan pertama di Indonesia yang memakai surat kabar sebagai alat untuk membentuk pendapat umum. Karena karangan-karangannya yang tajam terhadap penguasa, maka Tirtoadisuryo pernah dibuang ke Lampung. Tetapi dari tempat pembuangan itupun ia masih terus menulis karangan-karangan yang bercorak membela nasib rakyat kecil serta melawan penindasan dari pemerintah kolonial.
3. De Expres (1912) di Bandung
Dalam surat kabar De Expres terdapat karangan-karangan Douwes Dekker dengan nama samaran Dr. Setyabudi banyak menulis dalam kaitannya dengan kesadaran Nasional. Walaupun surat kabar ini terbit dalam bahasa Belanda, namun isinya bekerjasama dengan masa depan Hindia Belanda. Pokok-pokok pikiran yang kemudian merupakan landasan kesatuan dan usaha Kemerdekaan Indonesia. Surat kabar De Expres diterbitkan oleh Indische Partij, yang dipimpin oleh Tiga Serangkai. Karena banyak mengkritik pemerintah alhasil para tokohnya ditangkap dan diasingkan.
4. Oetoesan Hindia (1913) di Surabaya
Oetoesan Hindia yaitu surat kabar yang dikelola oleh Sarekat Islam dengan pimpinan HOS Tjokroaminoto, Sosrobroto dan Tirtodanudjo. Karangan-karangannya sangat kritis yang isinya mencerminkan dunia pergerakan, politik, ekonomi, dan perburuhan.

 dalam Perkembangan Kesadaran Nasional Indonesia PERANAN PERS DALAM PERKEMBANGAN KESADARAN NASIONAL


5. Saroetomo (1912) di Surakarta
Saroetomo yaitu surat kabar yang dimiliki oleh Sarikat Islam. Dengan munculnya penulis Mas Marco Dikromo tulisannya semakin banyak dibaca. Mas Marco mengomentari cara kerja komisi untuk menyidik sebab-sebab kemunduran dan kemakmuran rakyat Bumi Putera.
6. Hindia Putera (1916) di Belanda
Hindia Putera yaitu majalah berbahasa Belanda yang diterbitkan oleh tokoh Tiga Serangkai yang dibuang ke Nederland, yaitu R.M. Suwardi Suryaningrat lewat majalah ini, mereka berhasil mempertahankan arah usaha mereka. Apalagi sesudah Hindia Putera juga terbit dalam bahasa Melayu (Indonesia) sehingga sanggup dibaca oleh Bumi Putera.
7. Indonesia Merdeka (1924) di Belanda
Majalah ini merupakan kelanjutan dari Hindia Putera. Isi dan corak karangankarangan majalah ini merupakan agresi untuk mencapai tujuan Perhimpunan Indonesia (PI), terutama untuk memperkuat impian kesatuan bangsa Indonesia.

Sekian mengenai Peranan Pers (Media Komunikasi) dalam Perkembangan Kesadaran Nasional, semoga ini sanggup membantu.
FAST DOWNLOADads
Download
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url