Wilayah Formal Dan Fungsional
Wilayah Formal dan Fungsional - Adalah Pengertian Macam Jenis Contoh. Mari kita bahas dengan bahan dobawah ini.
1. Wilayah Formal
Yang dimaksud wilayah formal berdasarkan Wardiyatmoko, yaitu wilayah yang bercirikan dengan asosiasi areal yang ditandai dengan alam fisik, biotik, dan sosial.
Perwilayahan secara formal di permukaan bumi, gampang diamati dan dibedakan alasannya ialah perwilayahan secara formal terang batas-batasnya. Berdasarkan proses klasifikasinya ada beberapa wilayah secara formal antara lain:
a. Wilayah Menurut Kekhususannya. Klasifikasi wilayah ini merupakan tempat tunggal, memiliki ciri-ciri geografi yang khusus. Wilayah demikian ini disebut specific region.
Contoh:
1) Wilayah Asia Tenggara, di mana tempat ini merupakan tempat tunggal dan memiliki ciri-ciri geografi yang khusus, ibarat dalam hal lokasi, penduduk, adat-istiadat, bahasa, dan lain sebagainya.
2) Wilayah waktu Indonesia bab Timur, di mana tempat ini merupakan tempat tunggal dan memiliki ciri khusus, yaitu yang lokasinya di Indonesia bab timur.
3) Wilayah tempat penangkapan udang bahari di Indonesia memiliki ciri khusus. Lokasinya sepanjang pantai hutan bakau atau bahari yang pantainya tidak begitu dalam dan reliefnya bercelah-celah yang cocok untuk sarang udang.
b. Wilayah yang Menekankan Perbedaan Kepada Jenisnya disebut generic region. Dalam hal ini fungsi wilayah kurang diperhatikan.
Contoh:
wilayah iklim, wilayah vegetasi, wilayah fisiografi, wilayah pertanian, dan wilayah yang menghasilkan hasil bumi. Dalam hal ini yang ditekankan ialah jenis perwilayahan saja.
c. Wilayah Berdasarkan Keseragaman atau Kesamaan Dalam Kriteria Tertentu. Wilayah ibarat ini disebut uniform region.
Contoh:
wilayah pertanian, di mana terdapat keseragaman atau kesamaan antara petani atau tempat pertanian dan kesamaan ini menjadi sifat yang dimiliki oleh elemen-elemen yang membentuk wilayah.
2. Wilayah Fungsional (Nodal)
Yang dimaksud wilayah fungsional (nodal) berdasarkan Wardiyatmoko, yaitu wilayah-wilayah pen ting yang sangat erat kaitannya dengan objek insiden di permukaan bumi.
Contoh:
a. Terjadinya tanah longsor (erosi) di tempat Wonogiri ialah di tempat pegunungan yang wilayah hutannya gundul.
b. Terjadinya gempa bumi tsunami di Aceh, wilayah yang paling parah ialah Meulaboh alasannya ialah wilayahnya bersahabat pantai, tanahnya relative datar, dan bersahabat dengan sentra gempa bumi di dasar laut.
c. Terjadinya letusan gunung api Merapi di Jawa Tengah (April s.d. Juni 2006), wilayah yang paling parah ialah kecamatan Selo Boyolali alasannya ialah jaraknya dengan gunung Merapi sangat bersahabat (± 6 km).
d. Terjadinya kekeringan air di gunung seribu di Jawa Tengah Selatan, wilayah yang paling menderita ialah Kecamatan Parang Gupito dan Rongkop alasannya ialah tempat topografi karst, air tanahnya sangat dalam.
e. Candi Borobudur populer di dunia dan termasuk tujuh keajaiban dunia, wilayah Indonesia yang paling penting, yaitu Muntilan Magelang alasannya ialah bersahabat dengan Borobudur sehingga sanggup menyediakan kebutuhan sarana dan prasarana bagi wisatawan.
Baik pada wilayah formal dan wilayah fungsional segala Bentuk pengembangan pembangunan harus berwawasan lingkungan. Oleh alasannya ialah itu, perjuangan pelestarian lingkungan hidup harus dilaksanakan seoptimal mungkin. Usaha pelestarian lingkungan hidup banyak kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan.
Untuk kepentingan generasi kini dan yang akan datang, pelaksanaan pembangunan harus berwawasan lingkungan. Hindari efek pembangunan dari kerusakan dan pencemaran lingkungan. Tercapainya keselarasan korelasi antara insan dengan lingkungan hidup harus diutamakan.
Versi bahan oleh Dibyo S dan Ruswanto